Kamis, 21 Februari 2008

DOA


DoaDoa berawal dari hati yang gelisah,karenanya dengarkanlah gejolaknya.
Doa adalah suatu kerinduan terhadap rumah kita yang sebenarnya, maka ikutilah bimbingannya.


Doa itu seperti kebun jadi peliharalah maka doa akan berbuah.
Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara, lakukanlah sesuai dengan cara mu
Berdoalah selalu setiap waktu, tapi jadwalkan juga waktu khusus.

Roh, seperti halnya badan, membutuhkan latihan-latihan teratur.

Buatlah doa mu pendek.


Cinta membutuhkan sedikit kata-kata, berdoalah di mana saja Engkau berada karena Tuhan ada di mana-mana. Jika Engkau menginginkan sesuatu, bertanyalah pada diri mu sendiri,'Apakah saya menginginkan hal yang dikehendaki Tuhan? karena 'Tuhan menghendaki kebaikan sejati Engkau.


Bila doa mu menjadi kering dan rutin, teruskan saja, sebab tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan. Bawalah kemarahanmu dalam doa ibarat logam selagi panas bisa dibentuk. Bila Engkau berdosa dan terus menerus jatuh, tetaplah berdoalah, sebab Tuhan tetap mencintai mu.


Berdoalah bila Engkau cemas, karena doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan dipertimbangkan secara sehat. Bila karena sesuatu hal Engkau tidak bisa berdoa, maka bersantailah, sebab keinginan untuk berdoa itu juga sudah merupakan doa. Bila doa mengajak mu untuk mengambil resiko, maka beranilah, sebab Tuhan akan mendukung Engkau.


Bila Engkau merasa sedih atau menyesal, menangislah, karena airmata adalah doa yang keluar dari hati. Jika Engkau tidak menyukai seseorang, tetaplah berdoalah untuknya, karena doa mengungkapkan Tuhan yang tersembunyi.


Bila Engkau menerima kabar buruk, tegarlah, biarkan doa memberi cahaya. Bila penyakit, usia, kepedihan, atau kecemasan merusak konsentrasi Engkau, bersantailah.


Tuhan adalah seorang sahabat yang penuh pengertian. Jika doa membuat Engkau jadi pasif dan acuh tak acuh, itu bukanlah doa.Doa yang sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan.
Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa, ketenangan menarik Engkau kepada Tuhan Sang Maha Besar. Gunakanlah saat-saat ribut untuk berdoa' karena kegaduhan adalah hiruk-pikuk ciptaan yang mencari Tuhan.


Berdoalah bila Engkau merasa kesepian, doa membuat Engkau ditemani oleh para malaikat. Bila hidup ini terasa kejam dan tak adil, berdoalah terus, sebab Tuhan menyukai rintihanmu .


Bila hati Engkau penuh dengan rasa syukur, biarkanlah demikian, sebab Tuhan sedang bersemayam di dalam hatimu. Cakuplah seluruh dunia dalam doamu, sebab perdamaian tergantung padanya.


Berdoalah dalam tidurmu , karena tidur adalah doa dari manusia yang merasa aman dari cinta Tuhan. Berdoa adalah bernafas, lakukanlah dalam-dalam dan Engkau akan dipenuhi dengan kehidupan.



Doa adalah dasar dari segala sesuatu yang akan kita perbuat , antara diri kita dengan Tuhan hanya sejauh DOA


Membangun Kembali Rumah Kita






Terinspirasi oleh tulisan kolumnis Julia Suryakusuma di Koran Jakarta Post yang merenungi proses perubahan , tidak ubahnya seperti seseorang yang tengah melakukan renovasi rumah, membenahi seluruh area rumahnya mulai dari dapur, kamar mandi, sampai ruang tamu


Semua tahu bahwa perubahan itu membutuhkan biaya , waktu dan tenaga dan juga ketidak nyamanan dari penghuninya , dan kita juga sadar kalau nantinya melalui renovasi itu rumah akan bertambah nyaman. Dan diatas aspek yang bersifat fisikal proses perubahan itu akan membawa suatu energi baru dan suasana yang lebih terang, lebih bersih, sehat dan tentunya lebih bahagia. Tidak berlebihan kalau proses perubahan dapat dikatakan sebagai .sebuah proses kelahiran kembali.


Sebagaimana sebuah proses kelahiran yang harus melalui fase fase yang lambat , penuh kesakitan dan darah bahkan seringkali bertaruh nyawa, maka dengan segala hiruk pikuknya , dan ketidak teraturannya , dalam suatu proses restrukturisasi sebuah bangunan organisasi tak ubah layaknya sebuah proses kelahiran..


Anehnya ditengah ketidak nyamanan itu, masih dapat dirasakan atmosfir kegembiraan mengapa ? karena kita tahu diujung segala turbulensi ketidak nyamanan ini telah menunggu sesuatu yang lebih indah, nyaman dan lingkungan kerja yang lebih baik. bagaimana hal nya dengan rumah kita ini Jasa Marga.?


Entah sudah yang keberapa kalinya perusahaan mengalami perubahan menyusul pergantian pimpinan dari sebuah perusahaan birokratis dan sekarang melalui suatu proses metamorfosis akan menjadi sebuah perusahaan layaknya perusahaan swasta yang berorientasi untung.


Kita menyadari perubahan adalah suatu keniscayaan yang tidak ter-elakkan, tidak berubah berarti mati, jadi perubahan berarti hidup dan kehidupan, namun mengetahui perlunya perubahan tidak otomatis semua sadar untuk berubah.


Memang untuk menyadari sebuah perubahan , dibutuhkan suatu krisis, yakni suatu kondisi jika cara-cara kita yang lama tidak bisa lagi dipakai untuk memenuhi tuntutan zaman saat ini adakah kita sudah merasakan krisis tersebut sehingga memaksa kita berubah atau belum .


Sebagian dari kita merasakan krisis itu meskipun dengan magnitude yang masih rendah, namun sebagian yang lain mungkin krisis tersebut belum dirasakan sehingga belum diperlukan suatu perubahan yang drastis.


Coba kita lihat perubahan landskap usaha perusahaan kita dari 1978 s/d saat ini, pertama dari satu satunya perusahaan yang memegang monopoli , kini harus berubah menjadi hanya salah satu perusahaan dibidangnya, bersama perusahaan swasta lainnya yang diberi hak konsesi oleh Pemerintah .


Perubahan-perubahan diatas meskipun terjadi secara gradual dan perlahan , tak dapat dipungkiri telah menimbulkan krisis yang menuntut perubahan mental yakni perubahan budaya perusahaan .


Sikap mental birokratis akibat era monopoli adanya, keserba pastian dalam merencanakan pertumbuhan perusahaan tanpa harus bersaing untuk mendapatkan ruas baru, memunculkan sikap mental pasif.


Tampaknya kini hal itu tidak bisa lagi, Perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan ruas baru untuk pertumbuhan usaha, sekarang masa-masa ketidak pastian itu telah datang.


Karakteristik dari suatu perubahan structural , ditentukan oleh skala perubahan yang menyentuh seluruh aspek organisasi, baik magnitude nya atau signifikansi terhadap peralihan kondisi status quo, maupun lamanya proses perubahan itu berlangsung serta tak kalah pentingnya bagaimana strategi perubahan itu dilakukan.


Berkebalikan dengan proses renovasi rumah seperti yang telah di gambarkan diatas dimana penghuninya masih dapat merasakan kegembiraan ditengah keberantakan kondisi rumah, dikarenakan renovasi dilakukan dengan disain dan perencanaan serta biaya yang jelas, sehingga menimbulkan optimisme dan semangat dari penghuninya, proses perubahan , yang terjadi di perusahaan sekarang ini menimbulkan kegelisahan penghuninya , hal ini terjadi karena proses perubahan yang dilakukan belum memberikan gambaran mental yang jelas mengenai bagaimana rumah jasa marga dimasa depan.


Ini tantangan kita semua sebab suatu perubahan hanya akan berhasil jika perubahan itu telah terjadi pada setiap level individu perusahaan. Ketidak pastian yang kini dirasakan sebenarnya suatu modal mental yang bisa mendorong manusia agar selalu berusaha maksimal mencapai yang terbaik, karena jika segalanya sedemikian serba pasti dan mapan, sepertinya jiwa kita akan menjadi tumpul dan Jumud.


Beberapa hal dalam suatu perubahan yang perlu dilakukan hal ini perlu diperhatikan mengingat hakekat perubahan pada dasarnya perubahan manusianya yakni terutama sikap mentalnya yakni:


Perubahan harus benar-benar ditujukan Tujukan pada sisi manusianya secara sistematis
Dimulai pada level yang tertinggi, libatkan semua tingkatan.


Jelaskan perubahan yang diinginkan, tunjukan keyakinan dan kemampuan leadership membimbing perubahan, siapkan road map dan pedoman, ciptakan rasa memiliki melalui keberanian memerima tanggung jawab, komunikasikan pesan dan informasi dan feed back dengan baik.


Lakukan penilaian atas kondisi budaya perusahaan secara benar. Tunjukkan kultur/budaya baru yang diinginkan secara jelas, Lakukan persiapan untuk menanggapi hal hal yang terjadi diluar kemauan kita, Lakukan komunikasi atas perubahan secara individual, agar mereka mengerti.

Dalam Al Qur’an dikatakan Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri mengubah apa yang ada dalam jiwa mereka sendiri.

PENCERAHAN


Kadang-kadang kita menjadi terlalu yakin (atau mungkin juga sombong ) seolah-olah hidup kita sepenuhnya berada ditangan kita. Semua yang terjadi hari ini persis seperti apa yang kita pikirkan dan inginkan dan kita merasa mampu mengendalikan hidup ini seperti apa yang kita mau.
Sampai suatu saat datang suatu peristiwa dalam hidup kita yang tidak terduga sama sekali bisa terjadi dalam hidup kita. Peristiwa itu bisa apa saja baik kegembiraan dan sukacita maupun kemalangan dan dukacita.
Apakah kejadian-kejadian itu hanya sebuah kebetulan atau apa?, rasanya naif benar kalau menduganya sebagai suatu kebetulan, karena alam semesta ini demikian teratur dan harmoni .
Aneh juga teori Darwin yang mengatakan segala sesuatu di alam ini terjadi secara kebetulan , apa mungkin dari makhluk bersel tunggal secara kebetulan karena berinteraksi sedemikian rupa dengan alam tiba-tiba bisa menjadi manusia makhluk berakal budi tanpa ada yang ngatur?
Menurut teori law of attraction tidak ada yang terjadi secara kebetulan dialam semesta ini, semua kejadian tercipta dengan sengaja , oleh siapa ? oleh pikiran kita sendiri percaya nggak? menurut teorinya apa-apa yang kita fikirkan terus menerus akan menjadi realitas, itulah sebabnya kita diminta untuk bermimpi, kalau dalam bahasa manajemennya visi berupa gambaran masa depan yang diinginkan , supaya menjadi wujud karena sesungguhnya Tuhan memeluk mimpi-mimpi kita.
Sepintas bisa saja kita amini, tapi kenapa yang terjadi atau yang datang kedalam hidup kita bukan mimpi kita tapi malah kejadian buruk?, rasanya aneh kalau kita memimpikan kejadian buruk, dengan sekuat tenaga pasti kita tepis dari lintasan pikiran kita.
Tiba-tiba saja saya jatuh sakit yang berat sekali sampai harus menjalani operasi besar dengan pertaruhan hidup dan mati, padahal mimpi saja tidak pernah, apalagi memikirkannya.
Tapi kalau di fikirkan sungguh-sungguh sebenarnya yang terjadi itu semua tergantung tingkah polah kita sendiri khususnya pikiran dan perasaan, dan karena kita tidak mungkin juga punya pikiran dan perasaan positif terus sepanjang waktu, maka kejadian yang muncul dalam kehidupan kita juga gak aneh silih berganti, suka dan duka itulah hidup.
Lantas kalau semua yang terjadi dalam kehidupan kita ini karena produk pikiran dan perasaan kita semata , maka Tuhan dimana perannya? karena segala sesuatu itu dicitakan oleh Tuhan sendirian dan dari sumber diriNya sendiri maka Ia pun meliputi segala ciptaanNya, termasuk kejadian-kejadian yang menimpa kita, karena tidak ada kejadian yang luput dari pengetahuan Tuhan.
Tuhan memang menciptakan sistem dan prinsip hukum alam semesta dimana semua kejadian terjadi dalam batasan sistem, akan tetapi Tuhan sendiri bertindak sekehendakNya, tapi yang jelas manusia hanya bekerja dalam domain proses sedang hasil tindakan merupakan Hak Tuhan, jadi kesimpulannya adalah bahwa semua kejadian terjadi karena kehendak Dia semata. Walahua alam bishawab.